Sebelum membahas tentang kemacetan lalu lintas,
sebaiknya kita pelajari terlebih dulu pengertian dari lalu lintas itu sendiri.
Dalam UU RI Nomor 14 Tahun 1992, ditetapkan pengertian lalu lintas adalah gerak
kendaraan, orang dan hewan di jalan. Jadi, kemacetan adalah situasi atau
keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang
disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan.
Kemacetan merupakan masalah klasik yang sering kita
temukan di kota-kota besar Indonesia, seperti Jakarta, Makassar, Medan,
Surabaya, Manado dan kota-kota besar lainnya, yang sampai saat ini belum
ditemukan jalan keluarnya. Sejak pembangunan di era orde baru yang di akomodir
oleh pemerintahan Presiden Soeharto yang di beri gelar sebagai Bapak
Pembangunan merupakan awal dari kemajuan dan perkembangan zaman moderen di
Indonesia. Dimana segala sektor pembangunan berkembang sangat pesat salah
satunya pada sektor transportasi.
Sejak zaman orde baru sampai sekarang ini,
perkembangan sektor tranportasi sudah sangat jelas kemajuannya dan bahkan
kitapun telah merasakan atas kemajuan sektor transportasi tersebut. Sekarang
ini hampir semua orang di Indonesia lebih khususnya di Kota Manado telah
memiliki kendaraan baik itu kendaraan beroda dua maupun kendaraan beroda empat.
Tidak bisa dibayangkan sudah berapa banyak kendaraan yang ada di Indonesia
sejak zaman orde baru (1966) hingga sekarang ini, inilah yang menjadi cikal -
bakal dari masalah kemacetan di kota Manado ini, terlepas dari tidak adanya
aturan yang dapat menekan kepemilikan kendaraan dari setiap warga negara.
Masalah lalu lintas merupakan suatu masalah sulit
yang harus dipecahkan bersama dan sangat penting untuk segera diselesaikan.
Apabila masalah lalu lintas tidak terpecahkan, maka semua kerugian yang timbul
akibat masalah ini akan ditanggung oleh masyarakat itu sendiri, dan apabila
masalah ini dapat terpecahkan dengan baik, maka masyarakat sendiri yang akan
mendapatkan manfaatnya.
A. Faktor
Penyebab Kemacetan
Dari uraian di atas, kita dapat
menarik factor – factor penyebab kemacetan lalu lintas, antara lain :
-
Pertumbuhan
kendaraan yang tiap tahun terus meningkat
-
Kondisi jalan
yang sudah tidak mampu menampung arus kendaraan
-
Jalan yang rusak
-
Adanya perbaikan
jalan
-
Para pejalan
kaki yang maunya seenaknya sendiri
-
Pedagang kaki
lima yang berjualan di pinggir jalan dan hampir memakai separuh jalan
-
Parkir liar
(Parkir sembarangan) / Tidak tertipnya berlalulintas, dan
-
Factor lain
berupa adanya Kedukaan, Hajatan, Kecelakaan, Bencana Alam, dll
Sedangkan
penyebab kemacetan yang penulis amati di Kota Manado :
1. Ruas
jalan yang sempit dan tidak sebanding dengan pengguna jalan ( kendaraan) yang
setiap tahun bahkan setiap bulannya kian meningkat.
2. Masih
kurangnya jalan alternative atau jalan pintas untuk memperkecil kepadatan
kendaraan.
3. Bertumpuknya
kendaraan di jam jam tertentu misalkan di Pusat Kota, Boulevard, sepanjang
jalan A.A Maramis, Paal 2, Jalan Samratulangi, Tuminting dan sebagian jalan
yang menuju Pusat Kota.
4. Angkutan
umum yang menaik - turunkan penumpang dan menunggu penumpang di sembarangan
tempat
5. Pejalan
kaki yang seenaknya berjalan di jalan raya
6. Pedagang
yang menjajakan dagangannya di bahu jalan hingga setengah jalan
7. Adanya
Hajatan, kedukaan, kecelakaan, pasar kaget dan lain-lain yang bisa membuat
kemacetan
8. Banyaknya
parkir liar di bahu jalan sehingga mempersempit ruang jalan
9. Dan
terakhir kurang tertipnya berlalu lintas.
B. Komponen
Sistem Lalu Lintas dan Data Kendaraan dan Jalan Yang Ada Di Kota Manado
Ada tiga komponen terjadinya lalu lintas yaitu manusia sebagai
pengguna, kendaraan dan jalan yang
saling berinteraksi dalam pergerakan kendaraan yang memenuhi persyaratan
kelaikan dikemudikan oleh pengemudi mengikuti aturan lalu lintas yang
ditetapkan berdasarkan peraturan perundangan yang menyangkut lalu lintas dan angkutan
jalan melalui jalan yang memenuhi persyaratan geometrik.
1.
Manusia sebagai
pengguna
Manusia
sebagai pengguna dapat berperan sebagai pengemudi atau pejalan kaki yang
dalam keadaan normal mempunyai kemampuan dan kesiagaan yang berbeda-beda (waktu
reaksi, konsentrasi dll). Perbedaan-perbedaan tersebut masih dipengaruhi oleh
keadaan phisik dan psykologi, umur serta jenis kelamin dan pengaruh-pengaruh
luar seperti cuaca,
penerangan/lampu jalan dan tata ruang.
2.
Kendaraan
Kendaraan
digunakan oleh pengemudi mempunyai karakteristik yang berkaitan dengan
kecepatan, percepatan, perlambatan, dimensi dan muatan yang membutuhkan ruang
lalu lintas yang secukupnya untuk bisa bermanuver dalam lalu lintas.
3.
Jalan
Jalan
merupakan lintasan yang direncanakan untuk dilalui kendaraan bermotor maupun
kendaraan tidak bermotor termasuk pejalan kaki. Jalan tersebut direncanakan
untuk mampu mengalirkan aliran lalu lintas dengan lancar dan mampu mendukung
beban muatan sumbu kendaraan serta aman, sehingga
dapat meredam angka kecelakaan lalu-lintas.
Berdasarkan data Statistik Provinsi
Sulawesi Utara “Dalam Angka” Halaman 279, Panjang Jalan Nasional di Kota Manado
hingga Tahun 2014 yaitu sepanjang 42. 118 Km, Panjang Jalan Arteri 22.665 Km.
Jumlah kendaraan bermotor yang tercatat dalam Dinas Pendapatan Daerah Sulawesi
Utara (dalam angka) sebanyan 65.104 Unit. Jumlah Penerbitan STNK Baru di POLDA
Sulawesi Utara Pada Tahun 2013 sebanyak 58.799 Lembar.
C. Dampak
yang di timbulkan dari kemacetan
Dampak yang
ditimbulkan oleh kemacetan lalu lintas sangat banyak. Selain waktu dan biaya,
kemacetan lalu lintas juga dapat menyebabkan stress, polusi suara yang di
sebabkan oleh klakson kendaraan yang tidak sabar dan dapat menimbulkan emosi.
Akibatnya pekerjaan pun menjadi terganggu dan buang - buang waktu. Kadang kali
akibat terburu-buru akan terjadi kecelakaan yang dapat mengancam nyawa para
pengguna jalan.
Kemacetan juga menyebabkan laju kendaraan menjadi
lambat dan pembakaran pun menjadi lama, pembakaran yang lama akan menghasilkan
karbondioksida sehingga akan menimbulkan polusi udara yanng semakin banyak.
Karbondioksida mengandung racun yang dapat mengganggu kesehatan masyarakat
sehingga produktivitas menurun. Bila produktivitas menurun maka perekonomian
juga akan terganggu. Selain itu, kemacetan juga dapat mengganggu kelancaran
kendaraan darurat seperti ambulans dan pemadam kebakaran dalam menjalankan
tugasnya. Jadi dampak yang diakibatkan oleh kemacetan lalu lintas sangat luas,
mulai dari bidang kesehatan, ekonomi hingga produktivitas kerja.
D. Solusi
Atau Cara Mengatasi Kemacetan Di Kota Manado
Berikut
ini adalah solusi untuk mengatasi kemacetan yang ada di kota manado,
1.
Menerapkan
manajemen lalu lintas (traffic management) yang tepat dan efektif.
Manajemen
lalu lintas bertujuan untuk keselamatan, keamanan, ketertiban dan kelancaran
lalu lintas. Manajemen lalu lintas meliputi:
a. Kegiatan
perencanaan lalu lintas
Kegiatan
perencanaan lalu lintas meliputi inventarisasi dan evaluasi tingkat pelayanan.
Maksud inventarisasi antara lain untuk mengetahui tingkat pelayanan pada setiap
ruas jalan dan persimpangan. Maksud tingkat pelayanan dalam ketentuan ini
adalah merupakan kemampuan ruas jalan dan persimpangan untuk menampung lalu
lintas dengan tetap memperhatikan faktor kecepatan dan keselamatan.
b. Kegiatan
pengaturan lalu lintas
Kegiatan
pengaturan lalu lintas meliputi: penataan sirkulasi lalu lintas, penentuan
kecepatan minimum dan maximum, larangan atau perintah penggunaan jalan bagi
pemakai jalan.
2.
Menyediakan dan
mengoperasikan angkutan massal/umum perkotaan yang berkapasitas mencukupi dan
dikelola secara profesional.
3.
Membangun
ketersediaan prasarana perkotaan yang berkapasitas yang mampu melayani lalu
lintas secara lancar.
4.
Menerapkan
strategi kebijakan transportasi perkotaan yang komprehensif, akomodatif dan
berwawasan masa depan.
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk
memecahkan permasalahan kemacetan lalu lintas yang harus dirumuskan dalam suatu
rencana yang komprehensif yang biasanya meliputi langkah-langkah sebagai
berikut :
1.
Peningkatan
kapasitas jalan
Salah
satu langkah yang penting dalam memecahkan kemacetan adalah dengan
meningkatkan kapasitas jalan/parasarana seperti :
a.
Memperlebar
jalan, menambah lajur lalu lintas sepanjang hal itu memungkinkan.
b.
Merubah sirkulasi
lalu lintas menjadi jalan satu arah.
c.
Mengurangi
konflik dipersimpangan melalui pembatasan arus tertentu, biasanya yang paling
dominan membatasi arus belok kanan.
d.
Membuat jalan
alternative agar kendaraan tidak terfokus dalam satu jalan
e.
Meningkatkan kapasitas persimpangan
melalui lampu lalu lintas, persimpangan tidak sebidang/flyover.
2.
Keberpihakan
kepada angkutan umum
Untuk
meningkatkan daya dukung jaringan jalan dengan adalah mengoptimalkan kepada
angkutan yang efisien dalam penggunaan ruang jalan antara lain :
a.
Pengembangan
jaringan pelayanan angkutan umum.
b.
Pengembangan
lajur atau jalur khusus bus ataupun jalan khusus bus yang di Manado dikenal
sebagai Bus Trans Kawanua.
c.
Pengembangan jalur
lintasan kereta api/ kereta listrik, yang saat ini sedang dalam pembahasan dan
dalam tahap pembebasan lahan dengan jalur lintas Sulawesi.
d.
Menganjurkan
para pemilik kendaraan pribadi seperti mobil, agar beralih ke angkutan umum.
e.
Pemerintah
sebaiknya meningkatkan pelayanan angkutan umum, agar masyarakat tertarik untuk
berpindah dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum.
3.
Pembatasan
kendaraan pribadi
Langkah ini biasanya tidak populer
tetapi bila kemacetan semakin parah harus dilakukan manajemen lalu
lintas yang lebih ekstrem sebagai berikut:
a.
Pembatasan
penggunaan kendaraan pribadi menuju suatu kawasan tertentu, seperti melalui
Electronic Road Pricing (ERP). ERP berhasil dengan sangat sukses di Singapura,
London, Stokholm. Bentuk lain dengan penerapan kebijakan parkir yang
dapat dilakukan dengan penerapan tariff parkir yang tinggi di kawasan yang akan
dibatasi lalu lintasnya, ataupun pembatasan penyediaan ruang parkir dikawasan
yang akan dibatasi lalu lintasnya.
b.
Pembatasan
pemilikan kendaraan pribadi melalui peningkatan biaya pemilikan kendaraan,
pajak bahan bakar, pajak kendaraan bermotor, bea masuk yang tinggi.
c.
Pembatasan lalu
lintas tertentu memasuki kawasan atau jalan tertentu, seperti di pusat kota dan
tempat – tempat rawan kemacetan yang ada di kota manado.
4. Aturan
lalu lintas ditegakkan benar
a. Pengendara
harus diajari disiplin.
b. Setiap
pelanggaran harus ditilang atau dikenai sanksi.
c. Kendaraan
yang tak memenuhi syarat, terutama kendaraan umum harus dikandangkan.
d. Melakukan
pembatasan usia kendaraan karena jika kendaraan tersebut sudah terlalu tua,
maka kendaraan tersebut menjadi tidak fungsional lagi.
e. Penggunaan
system plat nomor kendaraan yang ganjil genap sesuai tanggal kalender
f. Pemerintah
juga sebaiknya memasukkan pendidikan berlalu lintas dalam lingkup sekolah dasar
dan sekolah menengah.
g. Penegakan
hukum yang tegas terhadap pengguna jalan, pejalan kaki dan pedagang
kaki lima yang melanggar aturan.
E.
Alternatif dan
Rekomendasi Kebijakan
Kemacetan Kota Manado yang terus meningkat selama
beberapa tahun ini juga punya dua arti di atas: pertumbuhan ekonomi yang mapan
dan kerugian sosial ekonomi. pertumbuhan ekonomi Sulut terhitung cukup
fantastis selama beberapa tahun terakhir. Pada Triwulan pertama tahun ini
pertumbuhannya berkisar 7,46% atau jauh lebih tinggi dari rata-rata nasional.
Angka pertumbuhan ini meningkat dibandingkan dengan tahun 2011 yang menyentuh
kisaran angka 7%. Dengan pola pertumbuhan ekonomi yang meningkat dari tahun ke
tahun, diprediksi pada tahun lebih dari 8% secara keseluruhan pada tahun ini.
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi tersebut tentu patut disyukuri. Namun bersamaan
dengan pertumbuhan ekonomi yang terhitung fantastis pada skala nasional
tersebut, timbul juga efek samping pembangunan yaitu kemacetan.
Kemacetan memang terjadi semakin parah akhir-akhir
ini. titik-titik kemacetan baru dari hari ke hari makin bertambah. beberapa
titik kemacetan yang cukup mengganggu adalah di Jalan Sam Ratulangi, Pierre
Tendean, Jalan Hasanuddin, Jalan AA Maramis hingga Jalan Marthadinata dan
sekarang Jalan Ahmad Yani, tepatnya di kelurahan Sario.
Ada beberapa yang dianggap menjadi penyebab
terjadinya macet di Manado yang makin parah tersebut diantaranya peningkatan
pembangunan perumahan, geliat sektor ekonomi yang terus meningkat dan
perilaku warga Manado dalam menggunakan alat transportasi. Resultan antara
peningkatan pembangunan dan hasilnya dengan perilaku masyarakat dalam melakukan
mobilisasi ini menjadi ledakan kemacetan karena sejak semula kurang
diantisipasi oleh pemerintah daerah setempat. Disamping itu, penyebabnya
kemacetan juga datang dari pola perilaku masyarakat dalam bermobilisasi dan
budaya masyarakat secara umum. Budaya yang ada menuntun masyarakat untuk
cenderung menggunakan kendaraan pribadi karena kendaraan bukan hanya ditinjau
dari fungsi teknis tetapi juga fungsi prestise. Budaya masyarakat dalam berlalu
lintas yang kurang baik juga ditunjukkan oleh ketidakpatuhan mereka pada norma
yang berlaku seperti parkir sembarangan.
Rekomendasi Kebijakan
Terkait masalah kemacetan arus lalu
lintas yang menjadi problem bersama di Kota Manado, Dinas Perhubungan (Dishub)
Kota Manado oleh Hanny Waworuntu selaku Kepala Dinas (Kadis) menuturkan bahwa
telah mempersiapkan berbagai program dalam menyelesaikan masalah tersebut,
“Persoalan kemacetan memang wajar bagi daerah yang kondisi
ekonominya berkembang, tugas kami bagaimana mengatasi persoalan ini,”
Hanny
Waworuntu juga meminta kerja sama masyarakat Kota Manado dalam menjalankan
kebijakan pemerintah. Terkait mutasi, Waworuntu kembali menegaskan telah
menghentikan kegiatan tersebut sementara waktu. “Terlebih khusus mutasi dari
luar daerah sudah dihentikan, mutasi akan kembali dibuka setelah selesai
pendataan dilakukan,” tambahnya
Kebijakan
yang harus di Rekomendasi adalah :
1.
Pembatasan kendaraan nomor polisi ganjil dan
genap yang mungkin bergantian diizinkan menggunakan jalanan.
2.
Kebijakan Pemerintah kota Manado Agar memperluas lagi jalan
3.
Kebijakan Pemerintah dalam menangani masalah lalulintas di
Kota Manado lebih di tingkatkan
4.
Peranan Mayarakat dalam menangani masalah Kemacetan di Kota
Manado
5.
Membuat jalan-jalan alternative sehingga tidak terpusat ke
wilayah yang rawan kemacetan.
Saya yakin dengan beberapa langkah mudah di atas,
lalu lintas Manado akan menjadi jauh lebih baik. Jumlah kendaraan yang lalu
lalang akan berkurang, kendaraan umum akan diminati, dan orang akan rela untuk
berjalan kaki untuk tujuan-tujuan dekat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar