SISTEM EKONOMI INDONESIA
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Tujuan Umum
Mahasiswa
dapat memahami sistem dan perubahan sistem perekonomian Indonesia.
Tujuan Khusus
- Mahasiswa dapat
memahami konsep sistem, khususnya konsep sistem ekonomi.
-
Mahasiswa dapat menjelaskan
perekonomian Indonesia melalui pendekatan sistem.
-
Mahasiswa dapat memahami
perbedaan berbagai sistem ekonomi yang berlaku di dunia, termasuk sistem
ekonomi Pancasila.
Materi Pembahasan
1.
Konsep Sistem Ekonomi
a. Pengertian Sistem
Ekonomi
b. Unsur-unsur dalam
Sistem Ekonomi
2.
Pendekatan melalui sistem ekonomi
a. Beberapa Pendekatan
dalam Ilmu Ekonomi
b. Kelebihan pendekatan
dengan Sistem Ekonomi
3. Perbandingan
Sistem-sistem Ekonomi :
a. Sistem Ekonom
Kapitalis (Kapitalisme)
b. Sistem Ekonomi
Sosialis (Sosialisme)
c. Sistem Ekonomi
Campuran (Mixed Economy)
4.
Sistem Ekonomi Pancasila
a. Dasar Filosofinya
b. Dasar
Konstitusionalnya
c. Dasar Operasionalnya
A. KONSEP SISTEM EKONOMI
1. Pengertian Sistem dan Sistem Ekonomi
Istilah “sistem” berasal dari perkataan “systema”
(bahasa Yunani), yang dapat diartikan sebagai: keseluruhan yang terdiri dari
macam-macam bagian. Beberapa definisi tentang sistem antara lain :
- Suatu sistem adalah
seperangkat komponen, yang saling berhubungan satu samalain, yang memiliki
batas yang menseleksi baik macamnya maupun banyaknya input yang masuk dan
output yang keluar dari sistem tersebut.
- Sistem tersusun dari seperangkat komponen
yang bekerja secara bersama-sama untuk mencapai semua tujuan dari keseluruhan
sistem tersebut.
- Sebuah sistem dapat digambarkan sebagai
sebuah kumulan dari elemen-elemenn atau komponen-komonen dimana beberapa dari
komponen tersebut saling berhubungan secara tetap dalam jangka waktu tertentu.
Beberapa ciri dari sebuah sistem dirumuskan antara lain sebagai berikut
:
- Walaupun sistem itu mempunyai
batas, akan tetapi sistem itu bersifat terbuka, dalam arti bertinteraksi juga
dengan lingkungannya.
- Setiap sistem tidak hanya sekedar
kumpulan berbagai bagian, unsur atau komponen, melainkan merupakan satu
kebulatan yang utuh dan padu, bersifat “wholism”.
- Setiap sistem melakukan kegiatan atau proses
mengubah masukan menjadi keluaran. (dikutip dai Amirin dalam Suroso, 1994).
Dari beberapa definisi dan ciri-ciri sebuah sistem
dapat disimpulkan, bahwa setiap sistem sekurang-kurangnya terdiri dari lima
unsur: elemen sistem, fungsi elemen, hubungan antar elemen, pranata (institusi)
ekonomi, tujuan sistem ekonomi. Secara singkat dan umum dapat dikatakan bahwa
sistem ekonomi mencakup seluruh proses dan kegiatan masyarakat dalam usaha
memenuhi kebutuhan hidup atau mencapai kemakmuran
2. Unsur-unsur Sistem Ekonomi
Elemen-elemen
dalam Sistem Ekonomi antara lain :
a)
Unit-unit ekonomi seperti rumah tangga, perusahaan, serikat buruh, instansi
pemerintah dan lembaga-lembaga lain yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi.
b)
Pelaku-pelaku ekonomi seperti konsumen, produsen, buruh, invstor dan
pejabat-pejabat yang terkait.
c)
Lingkungan Sumber Daya Alam (SDA) Dan Sumber Daya Manusia (SDM), Sumber Daya
Kapital (SDK), Sumber Daya Teknologi (SDT).
3. Fungsi Elemen Sistem Ekonomi
Masing-masing
elemen (unit-unit ekonomi, pelaku-pelaku ekonomi) mempunyai fungsi-fungsi
tertentu yang harus dijalankan selama berlangsungnya proses kegiatan ekonomi,
seperti fungsi-fungsi produksi, konsumsi, distribusi, injvestasi, regulasi.
Bagaimana hasil dari kegiatan ekonoim sanat tergantung bagaimana elemen-elemen
sistem ekonomi tersebut menjalankann fungsinya. Dalam perjalanan fungsinya, setiap elemen bisa fungsional, bisa non fungsional
atau disfungsional.
4. Hubungan antar Elemen Sistem Ekonomi
Unit-unit ekonomi, pelaku-pekaku ekonomi, SDA dan SDM saling berhubungan
satu sama lain dalam suatu pola hubungan tertentu, sehingga menimbulkan proses
kegiatan ekonomi. Pola-pola hubungan tergantung dari sifat hubungan antar
elemen, sebab hubungan-hubungan itu ada yang bersifat interelasi, interaksi dan
interdependensi serta hubungan
fungsional, kausal. Dengan demikian proses kegiatan ekonomi bisa berlangsung
secara efisien, tidak efisien atau produktif, kurang produktif, karena
perbedaan dalam menjalankan fungsi elemen dan pola hubungan elemen.
5. Pranata (Institusi) Ekonomi
Karena adanya hubungan antar elemen maka timbul produk kegiatan ekonomi,
yang berlangsung secara berulang-ulang dan teratur menurut pola tertentu, sebab
ada mekanisme (prosedur) yang mengaturnya. Mekanisme atau prosedur
(aturan main) yang mengendalikan proses kegiatan ekonomi itu disebut institusi
ekonomi yang terdiri dari :
a) Norma hidup,
seperti norma agama, adat-istiadat, tradisi, etika profesi.
b)
Peraturan hidup, seperti
konstitusi (UUD), undang-undang, peraturan pemerintah (PP), Peraturan Darah
(Perda), Keputusan Presiden (Keppres), Surat Keputusan/ Surat Edaran Pejabat
Resmi, Perjanjian-perjanjian Bilateral/ Internasional.
c)
Paham Hidup, seperti pandangan hidup, cra
hidup, ideologi. (Grossman, Gregoary, 1967).
6. Tujuan Sistem Ekonomi
Tujuan sistem ekonomi suatu bangsa atau suatu negara pada umumnya
meliputi empat tugas pokok:
- Menentukan apa, berapa banyak dan bagaimana
produk-produk dan jasa-jasa yang dibutuhkan akan dihasilkan.
- Mengalokasikan produk nasional bruto (PNB)
untuk konsumsi rumah tangga, konsumsi masyarakat, penggantian stok modal,
investasi.
- Mendistribusikan pendapatan nasional (PN),
diantara anggota masyarakat : sebagai upah/ gaji, keuntungan perusahaan, bunga
dan sewa.
- Memelihara dan meningkatkann hubungan ekonomi
dengan luar negeri. (Grossman,
Gregoary, 1967).
B.
PENDEKATAN MELALUI SISTEM EKONOMI
1. Beberapa Pendekatan dalam Ilmu Ekonomi
Istilah “sistem” dapat dipergunakan dalam pengertian bermacam-macam
sesuai dengann lingkup persoalan yang dihadapi, diantaranya adalah : Istilah
“sistem” yang dipergunakan dalam arti metode atau tata cara untuk memahami sesuatu
persoalan atau sesuatu pekerjaan. Contohnya sistem mengetik sepuluh jari,
sistem modul dalam pengajaran.
Istilah “sistem” yang
menunjukkan adanya sekumpulan (himpunan) gagasan-gagasan (ide); yang mengandung
prinsip-prinsip, doktrin-doktrin, hukum-hukum, yang tersusun terorganisasikan
dalam satu kesatuan yang logik. Contohnya seperti sistemm demokrasi liberal,
sistem ekonomi kapitalis.
Istilah sistem (sistem ekonomi) di
sini dipergunakan dalam pengertian yang pertama. Istilah sistem ekonomi yang tersusun
dari lima unsur sebagaimana diuraikan di atas digunakan sebagai konsep
pendekatan, sebagai salah satuu alat analisis dalam memahami persoalan ekonomi,
khususnya memahami persoalan ekonomi Indonesia.
Selama ini kita telah terbiasa
memahami persoalan-persoalan ekonomi dengan pendekatan Teori Ekonomi Mikro,
Teori Ekonomi Makro, Teori Keuangan dan lain-lain. Umumnya kita belum biasa
menggunakan pendekatan sistem (system approach) untuk memahami dan
memecahkan persoalan-persoalan ekonomi.
Tujuan dari pengajaran teori pada
umumnya dan teori ekonomi mikro, teori ekonomi makro pada khususnya, yaitu
inter alia, menunjukkan cara-cara untukmenangkap dan menyederhanakan serta
memecahkan permasalahan yang dihadapi secara sistematis. Untuk maksud ini
disamping perlu uraian tentang konsep-konsep guna mencari hubungan sebab-akibat
(causal) atau interdependensi antara semua unsur-unsur yang terkandung
dalam konsep itu secara verbal, dipergunakan pula alat-alat analisa grafis dan
matematis (Sudarsono, 1983).
2. Kelebihan
Pendekatan Sistem Ekonomi
Beberapa dengan pendekatan teori ekonomi yang melihat persoalan-persoalan
ekonomi secara “terkotak-kotak” maka pendekatan sistem ekonomi melihat
persoalan ekonomi secara utuh, sistem ekonomi dipandang sebagai suatu totalitas.
Dengan demikian setiap persoalan ekonomi yang kita hadapi, kita lihat secara
menyeluruh – dilihat dari kelima unsur sistem ekonomi – sehingga seluruh fakta
yang berkaitan dengan persoalan tersebut bisa terungkap secara lengkap.
Salah satu konsep pokok
dalam teori sistem adalah : “Keseluruhan bukan hanya jumlah dari pada
bagian-bagian”, (jadi keseluruhan bisa melebihi jumlah dari bagian-bagian).
Karena itu penerapan cara pendekatan sistem bisa membantu kita mencapai suatu
efek sinergistik (synergistic effect), dimana tindakan-tindakannnnn berbagai
bagian yang berbeda dalam sistem itu
yang dipersatukan, menghasilkan efek yang lebih besar dibandingkan
dengan jumlah dari pada bagian-bagian yang beraneka ragam itu.
C. PERBANDINGAN SISTEM-SISTEM EKONOMI
Ada dua cara
penggolongan penggolongan sistem ekonomi. Pertama berdasarkan yang
mengatur mekanisme : a) Sistem ekonomi
tradisional, b) sistem ekonomi pasar, c) sistem ekonomi komando/ terpimpin. Kedua
bedasarkan yang mengatur kepemilikan aset: a) sistem ekonomi kapitalis, b)
sistem ekonomi sosialis, c) sistem ekonomi campuran (Grossman, Gregory, 1967).
1. Sistem Ekonomi Kapitalis (Kapitalisme)
a. Ciri-ciri
Kapitalisme :
- Pengakuan yang
luas atas hak-hak pribadi
Pemilikan alat-alat produksi di tangan
individu
Inidividu bebas memilih pekerjaan/ usaha yang
dipandang baik bagi dirinya.
- Perekonomian
diatur oleh mekanisme pasar
Pasar berfungsi memberikan “signal” kepda
produsen dan konsumen dalam bentuk harga-harga.
Campur tangan pemerintah diusahakan
sekecil mungkin. “The Invisible Hand” yang
mengatur perekonomian menjadi efisien.
Motif yang menggerakkan perekonomian mencari
laba
- Manusia
dipandang sebagai mahluk homo-economicus, yang selalu mengejar kepentingann
(keuntungan) sendiri.
Paham individualisme didasarkan
materialisme, warisan zaman Yunani Kuno (disebut hedonisme).
b.
Kebaikan-kebaikan Kapitalisme
a)
Lebih efisien dalam memanfaatkan sumber-sumber
daya dan distribusi barang-barang.
b)
Kreativitas
masyarakat menjadi tinggi karena adanya kebebasan melakukan segala hal yang
terbaik dirinya.
c)
Pengawasan
politik dan sosial minimal, karena tenaga waktu dan biaya yang diperlukan lebih
kecil.
c. Kelemahan-kelemahan Kapitalisme
a)
Tidak ada persaingan sempurna. Yang ada persaingan
tidak sempurna dan persaingan monopolistik.
b)
Sistsem
harga gagal mengalokasikan sumber-sumber secara efisien, karena adanya
faktor-faktor eksternalitas (tidak memperhitungkan yang menekan upah buruh dan
lain-lain).
d. Kecenderungan Bisnis dalam Kapitalisme
Perkembangan bisnis sangat dipengaruhi
oleh sistem ekonomi yang berlaku. Kecenderungan bisnis dalam kapitalisme dewasa
ini: a) adanya spesialisasi, b) adanya produksi massa, c) adanya perusahaan
berskala besar, d) adanya perkembangan penelitian.
2. Sistem Ekonomi Sosialis (Sosialisme)
a. Ciri-ciri Sosialisme
·
Lebih mengutamakan kebersamaan (kolektivisme)
-
Masyarakat dianggap sebagai satu-satunya kenyataan
sosial, sedang individu-individu fiksi belaka.
-
Tidak ada pengakuan atas hak-hak pribadi
(individu) dalam sistem sosialis.
·
Peran pemerintah sangat
kuat
-
Pemerintah bertindak aktif
mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga tahap pengawasan.
-
Alat-alat produksi dan
kebijaksanaan ekonomi semuanya diatur oleh negara.
·
Sifat manusia ditentukan
oleh pola produksi
-
Pola produksi (aset dikuasai masyarakat)
melahirkan kesadaran kolektivisme (masyarakat sosialis)
-
Pola produksi (aset dikuasai individu) melahirkan
kesadaran individualisme (masyarakat kapitalis).
b. Kelemahan-kelemahan Sosialisme
. Teori pertentangan kelas tidak berlaku
umum
Tidak banyak kasus, hanya terjadi pada
saat revolusi industri (abad pertengahan) dan revolusi Bolsevik tahun 1917). Di India banyak kasta, tapi tidak pernah
terjadi revolusi sosial.
·
Tidak
ada kebebasan memilih pekerjaan
Maka kreativitas masyarakat tehambat,
produktivitas menurun, produksi dan perekonomian akan mandeg.
·
Tidak ada
insentive untuk kerja keras
Maka tidak ada dorongan untuk bekerja
lebih baik, prestasi dan produksi menurun, ekonomi mundur.
·
Tidak
menjelaskan bagaimana mekanisme ekonomi
·
Karl Marx hanya mengkritik
keburukan kapitalisme, tapi tidak menjelaskann mekanisme yang mengalokasikan
sumber daya di bawah sosialisme.
3.
Sosialisme tidak sama dengan komunisme
-
Sosialisme merupakan tahap persiapan ke komunisme.
-
Komunisme merupakan tahap akhir perkembangan
masyarakat (The Six Major Historical Stages): primitive communism slaery
feudalism, capitalism, sosialism dan full communism (Grossman, Gregoary, 1967).
3.
Sistem Ekonomi Campuran (Mixed Economy)
(1) Ciri-ciri Ekonomi Campuran
a) Kedua sektor ekonomi hidup berdampingan
-
Ada kegiatan ekonomi yang
dilakukan pribadi (swasta) dan sebagian lagi (yang menyangkut hidup orang
banyak) dikelola oleh negara/ pemerintah.
b) Interaksi ekonomi terjadi di pasar
-
Tapi di sana sini ada campur tangan pemerintah
dengan berbagai kebijaksanaan.
c) Persaingan dalam sistem campuran diperbolehkan
Tetapi
gerak-geriknya diawasi oleh pemerintah agar tidak mengarah saling merugikan
(mencegah konsentrasi ekonomi/ monopoli).
d) Campur Tangan Pemerintah
: Ada yang sifatnya keras,
ada yang lunak . Keras :
sifat menyeluruh, merencanakan, melaksanakan, mengawasi. Lunak : melakukan
perencanaan melalui mekanisme pasar untuk menjamin pemerataan dan keadilan.
e)
Alasan perlunya campur tangan pemerintah
-
Mencegah
perusahaan-perusahaan besar turut mempengaruhi kebijaksanaan politik dan
ekonomi
-
Mencegah organisasi buruh (gabungan) menekan
pengusaha dalam menentukan harga barang
Di Indonesia Peran dan Campur Tangan
Pemerintah Indonesia didasarkan atas :
a)
Amanat Konstitusi (pembukaan UUD 1945) : memajukan
kesejahteraan umum, memajukan kecerdasan kehidupan bangsa dan mewujudkan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
b)
Pasal 33, 34, dan 27 ayat 2, menyelenggarakan
kesejahteraan sosial seluruh rakyat memalui antara lain:
-
Penguasaan cabang-cabang
produksi yang penting
-
Memelihara fakir miskin dan anak-anak terlantar
-
Penyediaan lapangan kerja.
(Undang-Undang Dasar 1945).
(2)
Sistem Ekonomi Pancasila (SEP)
1)
Rumusan Mubyarto
a) Perekonomian digerakkan oleh rangsangan ekonomi, sosial dan
moral
b)
Ada kehendak masyarkaat untuk mewujudkan
pemerataan sosial ekonomi
c) Nasionalisme selalu menjiawi kebijaksanaan ekonomi
d) Koperasi merupakan sokoguru perekonomian nasional
e)
Ada keseimbangan antara sentralisme dan
desentralisme dalam kebijaksanaan ekonomi.
SEP tidak liberal-kapitalistik, juga bukan
sistem ekonomi yang etastik. Meskipun demikian sistem pasar tetap mewarnai
kehidupan perekonomian (Mubyarto, 1988).
2)
Rumusan Emil Salim (mengacu pada Pancasila dan
UUD 1945)
a) Sistem
Ekonomi yang khas Indonesia sebaiknya berpegang pada pokok- pokok pikiran yang
tercantum dalam Pancasila
b) Dari Pancasila, sila keadilan sosial
yang paling relevan untuk ekonomii.
Sila keadilan sosial mengandung dua makna
:
Prinsip pembagian pendapatan yang adil
Prinsip demokrasi ekonomi
c) Pembagian
pendapatann masa penjajahan tidak adil, karena ekonomi berlangsung berdasarkan free
fight liberalisme
d) Prinsip
demokrasi ekonomi ditegaskan (diatur) dalam UUD 1945 pada pasal-pasal 23, 27,
33, 34.
3)
Prinsip Dasar dalam Ekonomi Pancasila
a) Landasan Filosofis : PANCASILA
b) Landasan Konstitusional : UUD
– 1945
(1) Prinsip-prinsip Demokrasi
Ekonomi
(a) Pasal 23 : menegaskan
hak-hak DPR untuk :
- Menyetujui/ menolak RAPBN dengan
UU
- Menetapkan pajak dengan UU
- Menetapkan macam dan nilai Mata
uang dengan UU
- Memeriksa pertanggung jawaban keuangan negara (laporan BPK)
dengan UU.
(b) Pasal 27 : Menegaskan bahwa tiap warga negara berhak
atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
(c) Pasal 34 : Faktir miskin dan anak-anak terlantar
dipelihara oleh negara
(d) Pasal 33 : Antara lain menegaskan, bahwa perekonomian
disusun sebagai usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan
c) Landasan Operasional : GBHN
a. Demokrasi pancasila dan demokrasi ekonomi
b. Konsep “Tingal
Landas” : dari ajaran WW. Rostow (the Stages of Economic Growth)
:
-
Tahap “traditional
society” (tradisonal statis
-
Tahap “precondition for
take-off” (Masa transisi)
-
Tahap “take-off”
(lepas landas: disyaratkan antara lain tingkat investasi lebih 10% PN)
-
Tahap “the drive to
maturity” (Economi sudah matang/ dewasa)
-
Tahap “The age of high
mass consumption” (konsumsi massa yang melimpah) .
c. Trilogi Pembangunan
-
Tingkat pertumbuhan ekonomi
yang tinggi
-
Pemerataan pembangunan dan
hasil pembangunan
-
Stabilitas nasional yang
mantap
d.
Pembangunan Jangka pNajng dan Pembangunan Lima
Tahun
e.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
-
Anggaran berimbang = defisit anggaran ditutup
dengan nilai lawan
-
Struktur APBN diformulasikan (sektor domestic dan
foreign)
G = R
G = Df + Dd
R = Rf + Rd
Gf + Gd = Rf
+ Rd
Gd - Rd = Rf
– Gf
Dimana
:
G = goverment expenditure
R = government revenue
Gf
= foreign government
expenditure
Gd
= domestic government
expenditure
Rf
= foreign government
revenue
Rd
= domestic government
revenue
Gd
– Rd = defisit
anggaran domestic, ditutup
Rf
– Gf = surplus
anggaran foreign
Daftar
Pustaka
Winardi,
Pengantar tentang Teori Sistem dan Analisis Sistem, Bandung,
Penerbit Alumni, 1986.
Suroso, P.C., Perekonomian
Idnoensia, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1994.
Grossman, Gregoary, Economic Systems, New Jersey,
Prentice Hall, Inc., 1967.
Sudarsono, Pengantar
Ekonomi Mikro, LP3ES, jakarta, 1983.
Deliarnov, Perkembangan
Pemikiran Ekonomi, PT. Raja
Grafindo.
Mubyarto, Sistem
dan Moral Ekonomi Indonesia, LP3E, Jakarta.
Salim, Emil,
“Sistem Ekonomi Pancasila”, (Kompas, 30 Juni 1966). Dalam redaksi Harian
Kompas, Penyunting, Mencari Bentuk Ekonomi Indonesia, PT. Penerbit
Gramedia, Jakarta, 1982.
Djojohadikusumo,
Soemitro, Trilogi Pembangunan dan Ekonomi Pancasila, IKPN-RI, Jakarta,
1985
Muljana, B.S., Pembangunan
Ekonomi dan Tingkat Kemajuan Ekonomi Indonesia, Penerbit FE-UI, Jakarta,
1983.
Nasution, Anwar,
“Aspek Ekonomi Anggaran Belanja Negara Setelah Kenaikan Migas”, dalam Anwar
Nasutioan, Ed., Peluang dan Tantangan Pembangunan Sampai 1989, Penerbit
Sinar Harapan, Jakarta, 1985.
https://sebutsajarendy.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar